etika dalam membuat promosi yang baik

perusahaan mempunyai kewajiban bukan hanya kepada pemegang sahamnya, tapi juga kepada masyarakat pada umumnya, mereka mempunyai kewajiban umum kepada publik meskipun mereka akhirnya laba yang akan diterima akan berkurang. Menurut pandangan ini, segala keputusan yang diambil perusahaan menjadi objek bagi penilaian oleh masyarakat, dan harus dibatalkan bila ternyata tidak memenuhi standar-standar yang ditentukan secara umum.

Sehingga etika sangat diperlukan into promosi produk,,,seperti yang ad pada artikel etika produksi,,kejujuran jg sangat diperlukan untuk mempromosikan suatu produk,,konsistensi dalam promosi dan memberikan data yang benar sehingga tidak dikategorikan sebagai kebohongan public

Menghormati pesaing pasar juga dibutuhkan dan tidak menciptakan kondisi perang promosi yang cenderung extreme dan saling menjatuhkan sehingga dapat dimasukan dalam kategori persaingan tidak sehat,yang bisa dimungkinkan terjadi tindak criminal. Hal tersebut tentu akan menimbulkan ketidak percayaan konsumen terhadap produk yang akan dipromosikan.

etika dalam membuat produksi

Etika merupakan suatu kehendak yang sistematik melalui penggunaan alasan untuk mempelajari bentuk-bentuk moral dan pilihan-pilihan moral yang dilakukan oleh seseorang dalam menjalankan hubungan dengan orang lain.

menghargai karya/ciptaan perancang-bangun lainnya, menghormati ide pemikiran perancang-bangun lainnya, bersedia membantu dengan memberikan masukan dalam suatu proses rancang-bangun produk itu jg temasuk etika,etika yang dilakukan pada saat perencanaan produksi. Dengan adanya etika tersebut maka hubungan antara perancang produksi lainnya akan menjadi lebih baik,juga mendukung proses persiapan produksi.

bersikap jujur dan tulus dalam merancang sesuatu produk akan berdampak positif terhadap promosi produk berjalan baik sehingga produk rancangannya tersebut laku dan dipakai oleh masyarakat.

Dalam upaya tersebut maka orientasi diarahkan kepada khalayak sasaran (user) di samping sentuhan visioner berupa masalah global yang dihadapi masyarakat dunia, seperti trend baru, perubahan mode, dan pergeseran nilai lainnya

Dalam seluruh rangkaian proses sampai menjadi produk, tidak terlepas dari penilaian etika. Etika muncul dari lingkungan dan masyarakatnya. Karenanya maka seorang perancang-bangun sebaiknya memperhitungkan hal itu.

"Apa yang harus dilakukan pebisnis dalam melakukan kegiatan usaha dilihat dari Etika Bisnis dari sudut moral agama.

Kalau menurut saya, hal mendasar yang harus dilakukan pebisnis dalam melakukan kegiatan usaha dilihat dari sudut moral agama adalah menjunjung tinggi kejujuran. Karena agama mengajarkan mana yang baik dan mana yang buruk, yang harus dan tidak harus dilakukan dalam melakukan kegiatan bisnis.

Mata Kuliah ETIKA BISNIS diadakan sebenarnya untuk memberikan pembekalan mendasar bagi para pelaku bisnis dimulai dari perkuliahan agar pebisnis tau rambu - rambu etika dalam menjalankan kegiatan bisnis. Sehingga kegiatan bisnis dijalankan sesuai dengan pedoman agama mereka masing - masing. Kalaupun ada persaingan akan timbul persaingan yang sehat . Jadi moral agama menuntun para palaku bisnis dalam berbisnis sehingga tidak akan ada seperti kecurangna - kecurangan atau tindakan jahat yang akan merugikan orang lain.

ETIKA BISNIS

ETIKA, berasal dari kata Yunani ‘ethos’ (jamak – ta etha), berati adat istiadat, salah satu cabang ilmu filsafat oksiologi membahas bidang etika yaitu, tentang :

- nilai keutamaan dan bidang estetika

- nilai-nilai keindahan,

- pemilihan nilai-nilai kebaikan.

Etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun suatu masyarakat. Dalam masyarakat etika tersebut dikenal dengan norma.

Semua norma atau “aturan” umum yang perlu diperhatikan dalam berbisnis yang merupakan sumber rujukan nilai-nilai yang luhur dan kebajikan. Etika berbeda dengan hukum atau regulasi, di mana hukum dan regulasi jelas aturan main dan sanksinya, atau dengan perkataan lain hukum atau regulasi adalah etika yang sudah diformalkan.

Jadi dengan demikian, etika tersebut memang tidak memiliki sanksi yang jelas, selain barangkali sanksi moral, atau sanksi dari Yang Maha Kuasa. Jadi, jika bersandar kepada definisi hukum, maka melanggar etika belum tentu berarti melanggar hukum. Jika melanggar hukum, sanksinya jelas berupa pidana atau perdata, sementara itu melanggar etika sanksinya tidak jelas, atau hanya sanksi moral semata. Jadi, sering etika tidak begitu diperhatikan.

Etika juga tidak sama dengan etiket, di mana etiket adalah suatu tatakrama pergaulan pada komunitas dan situasi tertentu yang disepakati bersama. Misalnya cara makan yang baik, cara berjalan yang baik, dan sebagainya. Ini adalah etiket, dan etiket itu bisa jadi merupakan bagian dari etika.