Siapa sih yang tidak kenal tempe? Tempe merupakan produk fermentasi kedelai oleh kapang Rhizopus sp. Walaupun harganya relatif murah, nutrisi yang terkandung di dalamnya tidak dapat diremehkan. Mau tahu apa saja nutrisinya? Let’s check it out!
Pangan Fungsional
Seiring meningkatnya kesadaran masyarakat akan petingnya hidup sehat, tuntutan konsumen terhadap bahan pangan yang menyehatkan juga meningkat. Hal ini menyebabkan pangan fungsional menjadi trend belakangan ini. Hmmm... pangan fungsional?
Pangan fungsional adalah pangan olahan yang mengandung bahan-bahan yang berdasarkan kajian ilmiah mempunyai fungsi fisiologis tertentu, tidak membahayakan, dan bermanfaat bagi kesehatan. Contohnya vitamin, mineral, asam lemak tidak jenuh, asam amino, prebiotik, probiotik, kolin, lesitin, inositol, isoflavon, fitosterol, polifenol, dan masih banyak komponen fungsional lainnya.
Kecenderungan masyarakat untuk mengonsumsi pangan fungsional pun meningkat, khususnya di negara maju, walaupun harga pangan fungsional lebih mahal daripada pangan umum. Bagaimana dengan masyarakat Indonesia? Tidak semua masyarakat Indonesia mampu membeli pangan fungsional karena harganya yang relatif mahal dan kondisi perekonomian masyarakat Indonesia yang mayoritas menengah ke bawah. Akan tetapi, ada pilihan pangan fungsional yang terjangkau bagi masyarakat Indonesia yaitu tempe.
Kenapa Tempe?
Inilah beberapa alasan, mengapa tempe tetap penting berada di piring nasi kita
1. Sumber Makronutrisi
Tempe memiliki kadar protein nabati yang tinggi, lemak, serta karbohidrat. Selama fermentasi, komponen protein dan lemak dalam kacang kedelai dipecah sehingga lebih mudah dicerna. Jumlah asam lemak bebas, termasuk asam lemak tak jenuh esensial, meningkat. Seperti kita ketahui, asam lemak tidak jenuh dapat menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh sehingga menurunkan risiko aterosklerosis.
2. Sumber Mineral
Bukan saja sebagai sumber protein, tempe juga mengandung sejumlah mineral seperti besi, seng, tembaga, dan mineral lain. Konsumsi tempe secara teratur akan menghindarkan seseorang dari anemia akibat kekurangan mineral zat besi. Dalam kacang kedelai, terkandung senyawa asam fitat yang dapat mengganggu absorbsi mineral dalam tubuh. Melalui proses fermentasi, asam fitat ini diurai oleh enzim fitase yang dihasilkan oleh kapang tempe menjadi fosfor dan inositol. Dengan terurainya asam fitat, mineral-mineral tertentu dalam tempe menjadi lebih mudah untuk diabsorpsi tubuh.
3. Sumber Vitamin
Tempe juga merupakan sumber vitamin B, terutama vitamin B12 yang berperan dalam pembentukan sel darah merah. Selain vitamin, fermentasi oleh kapang Rhizopus juga menghasilkan antibiotik yang menghambat pertumbuhan bakteri. Antibiotik ini melindungi usus dan memperbaiki sistem pencernaan setelah diare.
4. Sumber Antioksidan
Selain mengandung berbagai komponen gizi yang disebutkan di atas, tempe mengandung antioksidan kelompok isoflavonoid. Dalam kedelai terdapat tiga jenis isoflavon, yaitu daidzein, glisitein, dan genistein. Penelitian yang dilakukan di Universitas North Carolina, Amerika Serikat, menemukan bahwa genistein dan fitoestrogen yang terdapat pada tempe dapat mencegah kanker prostat dan payudara.
Dengan segudang kandungan nutrisi yang bermanfaat dalam tempe, tunggu apa lagi? Mari budayakan makan tempe!
Sumber:
Farnworth, Edward R. 2008. Handbook of Fermented Functional Food. Edisi kedua. USA: CRC Press. p. 484-491.
Coward L, Barnes NC, Setchell KDR, Barnes S. 1993. Genistein, Daidzein, and Their Beta-glycoside Conjugates: Antitumor Isoflavones in Soybean Foods from American and Asian Diets. J. Agric. Food Chem., 1993, 41 (11), pp 1961–1967.
Shurtleff, William dan Akiko Aoyagi. 2001. The Book of Tempeh. Edisi kedua. Toronto: Ten Speed Press. p.29-36.
Astawan, M. (3 Juli 2003). “Tempe: Cegah Penuaan & Kanker Payudara”. Akses: http://web. archive.org/web/20050309121715/http://www.kompas.co.id/kesehatan/news/0307/03/092312.htm
No comments:
Post a Comment