Pages

Wednesday, May 19, 2010

Be My Breast Friend!

by : mediasehat.com

26 Agustus 2006
Didiagnosa menderita kanker payudara, tentunya bisa membuat si penderita merasa dunia hampir runtuh menimpanya. Bagaimana jika hal ini menimpa teman, sahabat, kerabat dekat, atau bahkan keluarga Anda sendiri, seperti ibu, kakak atau adik, atau istri? Mereka yang menerima vonis kanker payudara tentunya akan bingung, cemas, takut, atau bahkan panik menghadapi kenyataan ini.
Tapi Anda dan orang-orang terdekat di sekitar mereka sebaiknya tidak ikut larut dalam kepanikan, karena hanya akan
menambah beban emosi si penderita saja. Penting untuk diketahui, bahwa ‘bencana' kanker payudara (dan kanker-kanker lain pada umumnya) tidak hanya menimpa sang penderita saja, tapi juga keluarganya dan orang-orang terdekatnya. Artinya orang-orang terdekat biasanya memiliki dampak emosi – yang kemudian berkembang menjadi empati – yang hampir sama dengan si pasien. Oleh karena itu butuh kerja satu ‘tim' keluarga atau orang-orang terdekat untuk membantu si penderita mengatasi penyakit ini. Apalagi secara psikologis, dukungan dan perhatian dari orang-orang terdekat akan membantu menumbuhkan rasa percaya diri pasien, untuk kemudian berani lebih fokus pada permasalahan sebenarnya, dan mau menjalani pengobatan.

Jika Anda berada dalam posisi demikian, dan Anda merasa siap terutama secara emosional untuk memberi dukungan pada orang yang Anda kasihi tersebut, mengapa tidak sekalian menjadi Breast Friend baginya?

Apa sih Breast Friends itu?

Awalnya Breast Friends adalah suatu organisasi non-profit di Amerika Serikat yang didirikan oleh Becky Olson and Sharon Henifin yang didedikasikan untuk meningkatkan kualitas hidup pada penderita kanker payudara. Organisasi ini mengajarkan para sahabat dan keluarga pasien cara-cara spesifik untuk menawarkan dukungan, membantu mereka mengerti apa yang sebetulnya sedang dihadapi si pasien, dan juga memberikan sumber-sumber yang dibutuhkan oleh pasien dan keluarganya.

Karena kegiatan ini sangat bermanfaat, maka organisasi ini mendapat sambutan baik, dan bahkan gerakan Breast Friends telah menyebar ke penjuru dunia. Di Indonesia, perusahaan farmasi Roche ikut mempopulerkannya melalui program kampanye Breast Friends. Program ini dirancang salah satunya untuk menekankan betapa pentingnya kehadiran sahabat untuk memberi dukungan moral kepada pasien kanker payudara. Program ini didukung oleh Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta (YKPJ) yang juga membentuk kampanye dengan nama Program Pita Pink. Di dunia internasional, pita pink adalah lambang kampanye terhadap kanker payudara. Anda dapat mengakses informasi tentang kanker payudara dan cara penanggulangan dini lewat situsnya, www.pitapink.com.

What Can a Breast-Friend Do?

Seorang Breast-Friend sebaiknya adalah orang yang dapat ‘masuk’ ke hatinya. Jika sebelumnya Anda tidak terlalu dekat, tentunya aneh jika tiba-tiba Anda menawarkan diri. Namun hubungan yang dekat pun kadang-kadang bisa menjauh, karena sering kali ada kasus dimana seseorang yang baru divonis kanker payudara menjadi hilang kepercayaan diri dan lantas menarik diri, sementara orang-orang terdekatnya pun masih bingung harus berbuat apa.

Jadi, sebelum Anda menawarkan diri, pastikan dulu jika Anda telah – atau masih – tergolong orang terdekat baginya. Cara yang paling sederhana untuk mengambil hatinya tentunya dengan memberikan perhatian. Namun perlu diingat, jangan memberi perhatian yang bersifat negatif dan dramatis. Hindari bertanya dengan wajah muram dan tatapan kasihan. Bersikaplah ceria dan apa adanya diri Anda. Tanyakan kabarnya, maka dia pun akan mengerti bahwa Anda tidak bersikap basa-basi semata. Kata-kata seperti, “Hei, hari ini saya masak sup ayam yang enak, lho! Yuk, makan siang sambil ngegosip di tempat saya seperti dulu!” akan terasa lebih baik baginya daripada “apa ya, yang bisa saya lakukan untukmu?” Karena ternyata, itulah pertanyaan yang hampir selalu didengar si pasien, dan sering kali pasien merasa lebih bingung dan letih terus menerus menjawab pertanyaan ‘ngga jelas’ itu. Tawarkan juga bantuan-bantuan sederhana, seperti berbelanja, atau bergantian mengantar dan menjemput anak-anaknya dari sekolah, tentunya dengan cara yang tidak menyinggung perasaannya, dia pun akan lebih menghargai perhatian Anda.

Jika Anda benar-benar telah mengajukan diri sebagai Breast-Friend-nya, dan tentunya dia juga setuju, maka Anda bisa mulai mengumpulkan informasi tentang kanker payudara sebanyak-banyaknya. Sumbernya bisa dari internet, majalah, atau lembaga yang memiliki kepedulian terhadap kanker payudara. Hal ini akan membantu sahabat Anda dalam melengkapi atau membandingkan informasi yang dia miliki. Informasi yang lengkap dan update akan sangat membantu.

Saat berkonsultasi ke dokter, akan sangat membantu apabila seorang Breast Friend mendampinginya. Penyakit apapun akan mempengaruhi emosi pasien, apalagi penyakit seperti kanker payudara. Turut mendampinginya saat berkonsultasi ke dokter kadang sudah meringankan setengah bebannya. Selain itu biasanya karena terlalu panik, mereka tidak memperhatikan hal-hal yang penting mereka ketahui sebagai penderita kanker payudara. Karenanya bantulah ia dengan turut mengajukan pertanyaan dan mencatat jawaban dokter, apalagi jika ini adalah sesi konsultasi pertamanya. Biasanya dokter yang mengerti hal ini juga akan mengajak sang Breast-Friend untuk terlibat dalam sesi konsultasi dan pengobatan.

Sebagai seseorang yang tidak menderita kanker, tentunya Anda tidak bisa benar-benar merasakan deritanya menderita kanker payudara, sehingga walaupun Anda selalu menjadi tempat curhat-nya, bisa saja empati yang dirasakannya menjadi berkurang. Karena itu doronglah ia untuk bertemu dan berbagi cerita dengan sesama penderita, atau dengan mantan penderita yang berhasil sembuh. Hal ini penting untuknya agar tidak merasakan sendirian dan lebih optimis menjalani pengobatan.

Sesekali berlakulah ‘normal’. Misalnya jika kondisi tubuhnya memungkinkan, ajaklah ia berjalan-jalan, berbelanja, atau sekadar makan di luar. Jangan biarkan ia melulu berdiam diri di rumah. Apalagi jika masih banyak teman atau kerabat yang berkunjung ke rumah untuk memberikan simpati. Hal ini tentunya akan membuatnya makin ‘sadar’ akan keparahan penyakitnya, dan alih-alih merasa termotivasi, biasanya malah akan membuatnya makin merana dan merasa dikasihani.

Yang terakhir, jangan lupa untuk menjaga kesehatan Anda sendiri. Perhatian atau merawat orang sakit bisa-bisa membuat Anda sendiri jatuh sakit karena menguras tenaga serta emosi Anda. Sebaiknya atur waktu kunjungan Anda (jika Anda tidak serumah dengannya) dan bicarakan hal ini dengannya, walau tidak menutup kemungkinan Anda bersedia ditelpon sewaktu-waktu di saat-saat yang tidak lazim, misalnya. Sisihkan juga waktu untuk Anda sendiri, misalnya dengan jalan-jalan atau pergi ke bioskop. Dengan demikian Anda akan me-recharge kembali energi Anda supaya bisa selalu berada di sisinya saat ia membutuhkan Anda.

Dimana Cari Info?

Jika Anda tertarik mencari info lebih jauh seputar kanker payudara lewat internet, berikut ini adalah link-link yang dapat Anda klik :
www.pitapink.com <<< situs resmi kanker payudara di Indonesia
www.breastfriends.org
www.breastcancer.org
www.cancer.gov/cancertopics/types/breast
www.cancer.org
www.komen.org

(Mia)
Sumber :
1. http://www.breastfriends.com
2. majalah FIT edisi Oktober 2006

No comments: