Pages

Friday, October 30, 2009

Pemasaran dan Perdagangan Global

Era pasar bebas telah memberikan warna di dalam pergerakan produk perdagangan dewasa ini. Hambatan perbedaan wilayah Negara bukan menjadi hal yang utama lagi bagi perdagangan global kini. Dan salah satu di antara hambatan teknis dalam perdagangan adalah diterapkannya berbagai macam standardisasi mutu.

Mutu merupakan masalah yang sangat penting pada komoditas ekspor karena suatu negara memproduksi jenis barang yang diperlukan oleh negara-negara lain yang kurang atau tidak memproduksinya. Dan umumnya, negara pengimpor hanya menerima produk bermutu tinggi. Ini berarti negara pengekspor dituntut menghasilkan produk dengan mutu yang tinggi dan jumlah yang cukup.

Salah satu ciri pemasaran global atau pasar bebas, yaitu terjadinya persaingan yang sangat ketat antar negara-negara pengekspor. Makin ketat suatu negara pengekspor mengawasi mutu komoditas ekspornya, makin kuatlah negara-negara itu dalam bersaing dengan negara-negara lainnya.

Masalah-masalah yang dihadapi negara pengekspor, termasuk Indonesia yang berkaitan dengan mutu komoditas, khususnya produk pertanian, peternakan dan perikanan, yaitu; (1) Persyaratan mutu yang terlalu tinggi yang dikehendaki negara pengimpor; (2) Jumlah dengan mutu yang tidak memenuhi quota; (3) Persaingan internasional; (4) Perubahan harga yang terlalu cepat; (5) Adanya proteksi di negara pengimpor dan batas quota; (6) Adanya penolakan komoditas ekspor atau claim oleh negara pengimpor.

Sebagai gambaran, komoditas ekspor hasil pertanian dari Indonesia pernah ditolak di Jepang, khususnya komoditas udang beku karena ada indikasi terkontaminasi mikroba berbahaya, yaitu Salmonella. Begitu juga Tiongkok baru-baru ini mengklaim bahwa produk hasil perikanan Indonesia mengandung logam berat, yaitu merkuri.

Untuk mencegah terjadinya penolakan (claim) atas komoditas ekspor yang sangat merugikan itu, diperlukan upaya peningkatan mutu yang ditopang dengan sistem pembinaan mutu dan dikembangkan secara terus-menerus. Untuk itu, pembinaan mutu terhadap komoditas ekspor unggulan, perlu dilakukan secara menyeluruh dari tingkat produsen pertama sampai tingkat eksporter, terutama dalam menindaklanjuti kesepakatan EPA.
Konsep Sederhana Pemasaran Global
Salah satu dari hal yang menonjol dari pemasaran adalah "global marketing". Menjual produk ke luar negeri membutuhkan perspektif atau pemikiran yang jauh berbeda daripada yang digunakan untuk bisnis yang dipasarkan untuk pasar domestik.
Berikut ini adalah beberapa kunci penting dan trend yang harus dipertimbangkan sewaktu melakukan "global marketing".
PERHATIKAN KONTEKSNYA!
Perbedaan utama antara pasar luar negeri dan domestik terletak pada konteks bagaimana pemasaran dilakukan. Perbedaan dalam hal kultur, hukum, komunikasi dan ekonomi semua ini menyebabkan tantangan dalam memformulasikan strategi pemasaran.
KEBUDAYAAN
Pemasaran di dalam negeri umunya sudah mengenal kultur setempat. Ya, kita sudah mengenal sesama bangsa kita Indonesia, Tetapi pasar luar negeri sangat berbeda kebudayaannya dengan kita. Ini adalah tugas para pemasar untuk mencari tahu perbedaannya dari pasar yang dituju termasuk perilaku konsumennya.
Misalnya, di Amerika kita bisa membuat lelucon tentang mertua. Namun di Jepang hal ini tidak diperkenan. Karena ibu mertua sangat dihormati sekali, dan respek ditujukan kepada para lansia.
PERATURAN
Anda harus benar-benar memperhatikan peraturan setempat dalam hal ini. Mengapa? Contohnya adalah di Beberapa negara misalnya membatasi jumlah iklan yang dilancar kan dari suatu perusahaan dalam periode per jam. Maka hal ini dapat menghambat strategi pemasaran Anda. Beberapa pasar luar negeri tidak mengizinkan kontest, yang merupakan strategi sentral bagi perusahaan seperti www.iwon.com , misalnya.
Jadi penting sekali mempertimbangkan perbedaan peraturan walaupun kecil karena ini dapat membantu atau merusak strategi Anda.
GAYA KOMUNIKASI
Komunikasi berbeda dari suatu negara ke negara lain. Di Italia, misalnya, orang
membicarakan masalah keluarga dahulu sebelum berbicara bisnis. kalau di Jepang apalagi, tetapi kalau di Amerika, hal ini tidak menjadi masalah.
Jadi berhati-hatilah, karena kalau tidak komunikasi pemasaran Anda tidak akan
efektif, atau menyinggung calon kastemer.
EKONOMI
Pertumbuhan atau keadaan ekonomi membuat perilaku pasar pun berbeda, begitu juga perilaku membeli sangat berbeda-beda dari suatu negara. Contohnya, bila produk Anda no 1, di negara Anda belum tentu nomor satu di negara lain. Hal ini terlihat seperti Komputer lebih banyak di Amerika daripada di Eropa, namun handphone ebih banyak di Eropa daripada di Amerika.
Halnya pun sama seperti di Indonesia, mereka mengira dengan memberikan e-mail gratis pasti akan disukai oleh banyak pengunjung, padahal hal itu tidak menjamin. MENGAPA?
karena ISP di Indonesia tidak gratis, mereka yang punya sambungan ISP pun akan diberikan e-mail gratis kecuali yang pakai koneksi telkom, namun hal ini booming di eropa dan Amerika karena koneksi ke Internet gratis begitu juga pulsa lokal sangat murah bahkan gratis untuk hanya beberapa km saja di AS

No comments: